Milan – Duel sengit tim kota Mode akan digelar di Giuseppe Meazza akhir pekan ini. Berikut 10 fakta terkait laga Inter Milan vs AC Milan.
Giornata kelima, Senin (23/9/2024) dini hari WIB, akan jadi saksi apakah Inter bisa melanjutkan catatan enam kemenangan beruntunnya di laga derby atau Milan berhasil memutus rangkaian buruk itu.
Jika dilihat dari statistik terkini, Inter jelas diunggulkan karena mereka ada di posisi kelima dengan delapan poin dari empat laga. Sementara Milan masih terseok-seok di papan tengah dengan lima poin.
Kira-kira siapa bakal jadi pemenangnya? Berikut 10 fakta terkait duel itu yang dikutip Opta:
Baca juga:
Inter Vs Milan: Nerazzurri Superior, Ditunggu Rekor
– Inter memenangi enam laga Derby Milan terakhir di seluruh kompetisi dengan agregat 14-2, rekor kemenangan Nerazzurri atas Rossoneri. Keseluruhan, tidak ada tim yang berhasil memenangi tujuh derby beruntun sepanjang sejarah di seluruh ajang (Milan juga pernah 6 kemenangan beruntun antara 1911-1913 dan 19456-1948).
– Untuk kelima kalinya, Derby Milan jilid pertama menjadi salah satu dari lima partai pertama Serie A dalam enam musim terakhir, ini sama banyaknya dengan 46 musim sebelumnya. Milan tak terkalahkan di tujuh derby terakhir pada pekan kelima (5 menang 2 imbang), terakhir di musim 2022/2023 (3-2 di September 2022).
– Inter memenangi sembilan dari 14 pertemuan terakhir lawan Milan di Serie A (2 imbang 3 kalah). Dalam periode sama sejak 2017/2018, Nerazzurri cuma menang lebih banyak saat bertemu Udinese (10) dan Hellas Verona (10). Lalu, hanya saat menghadapi Genoa (31) dan Sampdoria (30), mereka bikin gol lebih banyak dari lawan Rossoneri (29) di Serie A.
– Milan cuma punya lima poin dari empat laga pertama Serie A musim ini, pertama kali sejak musim 2018/201 (1 kemenangan 2 imbang 1 kalah). Terakhir di era Massimiliano Allegri musim 2023/2014 di mana mereka gagal meraih lebih dari lima poin di lima laga awal (1 menang 2 imbang 2 kalah).
– Inter empat kali imbang dari enam laga terakhir Serie A (2 menang), sama banyaknya dengan 28 laga sebelumnya di ajang itu (23 menang 4 imbang 1 kalah).
– Inter dan Milan ada di tiga tim dengan produktivitas tertinggi musim ini (9 gol, sama dengan Napoli), penguasaan bola 64,5% untuk Bologna, 60,5% untuk Nerazzurri, 59,2% untuk Rossoneri), akurasi umpan (90,2% untuk Juventus, 90,1% untuk Milan, dan 89,3% Inter) and membangun serangan (21 untuk Milan, 17 untuk Juventus, dan 13 untuk Inter).
– Milan adalah tim dengan jumlah pencetak gol terbanyak musim ini dengan delapan pemain menyumbangkan sembilan gol (Napoli 6, Inter dan Juventus – 5).
– Di antara pelatih yang sudah tampil minimal lebih dari lima kali di Derby Milan seluruh ajang, hanya Arpad Weisz (67%, 8/12) yang punya rasio kemenangan lebih tinggi ketimbang Simone Inzaghi (64%, 7 dari 11). Jika menang, maka Inzaghi akan sejajar dengan Helenio Herrera dan Arpad Weisz di posisi kedua pelatih dengan kemenangan terbanyak di Derby Milan (8), hanya kalah dari Carlo Ancelotti (10).
– Marcus Thuram bikin gol di dua pertemuan dengan Milan di Serie A; hanya dua pemain yang bisa mencetak gol di tiga laga derby pertamanya, Ronaldo (1997 sampai 1998), dan Romelu Lukaku (2019 sampai 2020)
– Rafael Leao terlibat dalam hadirnya lima gol saat bertemu Inter (3 gol, 2 assist), cuma kalah dari saat menghadapi Hellas Verona dan AS Roma (6). Satu-satunya laga di mana Leao terlibat setidaknya tiga gol di 10 besar liga Eropa adalah kala bertemu Nerazzurri di pekan kelima musim 2022/2023 (2 gol dan satu assist).